JAKARTA - Pemulihan ekonomi dunia yang dipimpin negara-negara di kawasan Asia mendorong naiknya kebutuhan energi di wilayah ini. Hal itu menjadi risiko tersendiri bagi perekonomian nasional. Sebab, di saat kebutuhan meningkat, pasokan energi primer yang minim dari negara produsen minyak dunia berdampak pada sulitnya harga minyak berada di bawah level USD90 per barel.Direktur perencanaan ekonomi makro Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Bambang Prijambodo
Read more ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar