TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Kantor berita Malaysia, BERNAMA, membantah mengirim pesan singkat berisi pembubaran parlemen pada Senin (11/7/2011).
"Kami menyesal bahwa beberapa elemen yang tidak bertanggung jawab terpaksa menggunakan SMS (short message service) untuk memanipulasi pikiran rakyat dengan tujuan untuk menciptakan kekacauan dan kebingungan, sementara licik motif tersembunyi mereka," kata Kepala Editor Bernama, Datuk Yong Soo Heong, yang lansir Bernama, Sabtu (9/7/2011).
"Teknologi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar